- Marselino Ferdinan, gelandang Persebaya, menceritakan secara singkat bagaimana kejadian di luar Stadion Kanjuruhan pada Sabtu Malam (1/10/2022) lalu. Ia yang menumpangi barakuda, tak biasa bergerak keluar stadion selama 2 jam lantaran diblokade oleh Aremania. Mobilnya bahkan sempat dilempari batu dan botol.
Surabaya, Suarajatim.com - Seusai menang melawan Arema FC pada Sabtu (1/10/2022) lalu, para pemain Persebaya langsung masuk mobil barakuda. Saat hendak keluar dari stadion, mereka sempat tertahan dan menyaksikan kerusuhan. Marselino Ferdinan, gelandang Persebaya, menceritakan secara singkat kesaksiannya ketika mengalami peristiwa itu.
"Habis pertandingan, setelah peluit akhir, kami langsung masuk locker room, lari, langsung cepat-cepat ganti pakaian. Setelah itu kita langsung lari ke barakuda," kata Marselino kepada wartawan usai doa bersama di Balai Kota Surabaya, Selasa (4/10/2022).
Marselino menceritakan bahwa ketika hendak keluar dari stadion, barakuda justru tak bisa berjalan. Sebab mobil panser yang mengangkut pemain persebaya dan patwal tersebut diblokade oleh Aremania.
"Kita diblokade oleh aremania, jadi gak bisa keluar. Kita menunggu sekitar dua jam. Baru kita bisa keluar dari stadion tersebut," cerita Marselino.
"Saya lihat kejadiannya karena barakuda saya ada paling depan. Jadi saya lihat semuanya yang bakar-bakar, patwal yang diinjak-injak dan lain-lain. Sempat dilempari botol, batu," lanjutnya.
Marselino mengaku tak merasa trauma atas kejadian malam itu. Bahkan, ia juga hadir di undangan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan yang diadakan Pemkot Surabaya. Para pemain Persebaya lainnya, suporter, hingga Forkopimda juga turut hadir di acara tersebut.
"Kalau trauma enggak sih. Bonek hadir sangat istimewa. Di sini kita tahu kemanusiaan lebih penting daripada sebuah sepak bola," tutup Marselino.