Ingin Bantu Pemkot Surabaya, Komunitas Sosial Merenovasi Rumah Kumuh yang Tak Punya WC

bantuan bedah rumah 2022Supardi (64) duduk di atas becaknya untuk melepas lelah di depan rumahnya

Surabaya, Suarajatim.com - Komunitas Tolong Menolong (KTM) bekerja sama dengan Yayasan Komunitas CB Internet Peduli (KCBI) untuk kedua kalinya melakukan program kemanusiaan berupa bedah rumah (merenovasi secara cuma-cuma).

Di hari pertama, telah dilakukan pengosongan isi rumah, dilanjutkan dengan pembongkaran atap yang terbuat dari asbes dan pemotongan pohon di depan rumah.

Bantuan Mengalir Pada Kakek Yang Merawat Cucu Terbaring Selama 17 Tahun

Rumah yang dibedah adalah milik Supardi (64 tahun) yang berlokasi di pinggiran Bozem Morokrembangan yang masuk di kawasan Tambak Asri di RT 16, RW 06, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan.

Bersama istri dan anak angkatnya yang masih berusia 10 tahun, Supardi tinggal di rumah petak milik sendiri yang kumuh serta tak layak huni berukuran 3.meter x 6 meter.
daftar bantuan bedah rumah 2022
Tidur dengan beralaskan kasur lusuh dan barang-barang bekas serta kondisinya bocor saat hujan. Sirkulasi udaranya juga sangat buruk. Ditambah kondisi kamar mandi yang seadanya tanpa ada WC. Sehingga saat maaf, BAB, langsung dibuang di bozem yang berada di depan rumahnya.

Supardi sendiri sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak yang sudah diilakoni sejak tahun 1983 sampai sekarang, dengan penghasilan yang sangat minim berkisar 10 ribu-30 ribu per hari.

Dicerai Suami, Ibu Bayi Hydrocephalus Butuh Bantuan Tempat Tinggal

Bahkan tak jarang dalam sehari, Supardi sering tidak mendapatkan pendapatan sepeserpun dikarenakan sepi penumpang.

"Kalah bersaing dengan ojol (ojek online)," kata Supardi singkat, Selasa (28/6).

Kondisi berbeda diakui Supardi sekitar tahun 80an sampai akhir 90an saat kawasan Tambak Asri masih menjadi lokalisasi.
daftar nama penerima bantuan bedah rumah 2022
"Ya, pokoknya alhamdullilah. Berapapun yang saya dapat, tetap disyukuri. Yang penting halal dan saya tetap diberikan kesehatan agar bisa bekerja," ucapnya yang juga kerap bekerja serabutan seperti menjadi kuli bangunan.

Beruntung, Supardi dibantu istrinya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan bekerja jadi buruh cuci dan setrika di tetangganya dengan penghasilan hanya 50 ribu per minggu.

Dijelaskan Daniel Lukas Rorong selalu Ketua Komunitas Tolong Menolong (KTM), kondisi Supardi yang akrab dipanggil Pak Odong ini diketahuinya berdasarkan informasi dari masyarakat.

'Paket Corona' Membawa Berkah Bagi Warga Kampung '1001 Malam'

"Setelah saya mendapatkan sedikit informasi tentang keadaannya melalui WhatsApp, saya lalu survey ke lokasi dan benar demikian, dimana kondisinya sangat memprihatinkan," jelas Daniel.

Meski sudah masuk dalam program bantuan sosial (bansos) pemerintah, namun di usianya yang sudah senja, Supardi masih harus bekerja keras sebagai tukang becak meski penghasilannya pas-pasan untuk bertahan hidup.

Ditambahkan Daniel, pelaksanaan bedah rumah ini sendiri direncanakan akan berlangsung selama kurang lebih 10 hari.

"Setelah selesai, semoga kami bisa melanjutkan program kemanusiaan ini dengan merenovasi rumah di sebelah Pak Supardi yang kondisinya juga tak layak huni. Semoga ada donatur yang tergerak hatinya," harap Daniel yang juga Humas "Perhimpunan Driver Online Indonesia" (PDOI) Jawa Timur.(*)
LihatTutupKomentar