Foto ilustrasi ruang ICU. Sumber:istimewa
Surabaya, Suarajatim.com - Harjono (52), melaporkan bahwa dirinya telah menjadi korban #penipuan bermodus biaya perawatan pasien ICU RSUD dr Soetomo.
Harjono menceritakan, tadi pukul 16.00 WIB, dia dihubungi seseorang yang mengaku dokter Yan Efrata dari bagian jantung RSUD dr Soetomo. Dia diminta mengirimkan uang obat yang sudah diresepkan senilai Rp8.700.000 ke nomor rekening BNI atas nama Teddy Cahyadi.
Harjono pun langsung transfer karena ibu mertuanya sedang dirawat di ICU RSUD dr Soetomo, karena habis pasang ring jantung. Setelah transfer uang, oknum meminta korban mengirim Rp10 juta lagi, sehingga total Rp18.700.000.
Saat mengecek ke RS, Harjono kaget ternyata tidak ada tagihan resep obat.
Menanggapi kasus ini, dr. Pesta Parulian Manurung Kepala Humas RSUD dr Soetomo mengatakan seluruh pembiayaan terkait pelayanan di RSUD dr Soetomo dilakukan di kasir rumah sakit, tercatat dan dapat dipertanggungjawabkan, dikutip dari laman resmi Suara Surabaya di Facebook, E100.
dr. Pesta telah menghubungi korban untuk menyampaikan kronologi secara tertulis, supaya Biro Hukum RSUD dr Soetomo bisa menangani masalah ini. Pihak RS juga tidak menghalangi kalau keluarga pasien melapor ke polisi.Penambahan 200 Bed Ruang ICU Dan HCU RSUD Dr Soetomo
Menurut pengalaman dr. Pesta, sebelumnya sudah pernah ada kejadian seperti ini, tapi tidak sampai transfer uang. Kejadian kali ini, kata dia, di luar pengawasan rumah sakit.
Terkait bocornya informasi pribadi pasien yang digunakan oknum untuk melancarkan aksinya, Biro Hukum RSUD dr Soetomo akan menelusuri apakah ada indikasi ikut campur pihak internal.
Humas RSUD dr Soetomo juga akan merilis di berbagai media edukasi rumah sakit terkait dengan info penipuan seperti ini, dan akan segera dibuat poster yang akan ditempel di beberapa titik di rumah sakit.
Dokter Pesta meminta masyarakat juga harus menyaring informasi seperti ini. Jangan mudah percaya dan konfirmasi ulang ke pihak rumah sakit.(*)
Sumber: Suara Surabaya
Poster imbauan RSUD dr Soetomo