Pesawat yang dikenal sebagai `Queen of the Sky’ ini mampu terbang hingga ketinggian 18.300 meter. Beberapa penumpang mengaku bisa melihat bentuk bumi yang bulat saat menaikinya.(telegraph.co.uk)
Otojatim.com - Bagi Anda yang belum tahu, Concorde adalah pesawat supersonik yang dapat melesat melebihi kecepatan suara hingga nyaris menembus ruang angkasa. Saking cepatnya,yakni mencapai 2.179 km/jam, suara yang ditimbulkanpun begitu menggelegar hingga dapat memecahkan kaca jendela rumah penduduk di sekitar lintasannya.
Berawal pada akhir 1950-an dimana perusahaan penerbangan Bristol Aeroplane Inggris dan Sud Aviation Prancis sedang gencar-gencarnya mengembangkan transportasi supersonik.
Merekapun bekerjasama merancang pesawat mereka sendiri yakni Type 233 dan Super Caravelle dengan dana dari pemerintah masing-masing. Namun, biaya yang besar untuk pembuatan prototype membuat dua perusahaan penerbangan ini memutuskan untuk bergabung.
Prototype pesawat yang menjadi salah satu mahakarya dunia ini akhirnya rampung pada tahun 1969 dan dicoba untuk pertama kalinya pada 9 April di tahun yang sama, oleh Brian Trubshaw sebagai pilot. Setelah mengalami beberapa perbaikan dan percobaan penerbangan, tujuh tahun kemudian Concorde mulai terbang secara komersil.
Air France menerbangkannya dari Paris ke Rio de Janeiro, sementara maskapai British Airways dari London ke Bahrain. Saat itu, penerbangan normal dapat menempuh Paris ke Washington selama 9-11 jam, namun Concorde hanya butuh waktu 3 jam 32 menit saja.
Air France menerbangkannya dari Paris ke Rio de Janeiro, sementara maskapai British Airways dari London ke Bahrain. Saat itu, penerbangan normal dapat menempuh Paris ke Washington selama 9-11 jam, namun Concorde hanya butuh waktu 3 jam 32 menit saja.
Namun sayang, masa kejayaan sang legendaris goyah pada Selasa, 25 Juli 2000. Seluruh penumpang dan kru pesawat tewas di tempat karena api besar membakar ekor pesawat hingga jatuh dan hangus setelah beberapa detik lepas landas dari bandara Charles de Gaulle, Prancis untuk menuju ke Washington, Amerika Serikat.
Setelah diteliti selama dua tahun, barulah diketahui bahwa jatuhnya logam sepanjang 43 cm dari kotak mesin Continental Airlines DC-10 ke landasan pesawat inilah yang menjadi penyebab salah satu roda rusak seningga terjadi kebakaran pada bagian belakang pesawat.
Selepas kecelakaan maut yang menewaskan 113 orang itu, Concorde sempat menghentikan operasinya. Namun setelah menghabiskan dana 17 juta poundsterling untuk perbaikan, pesawat super cepat ini kembali mengangkasa secara komersil pada bulan November 2001.
Reruntuhan kecelakaan Concorde |
Sayangnya, kecepatan yang terlalu tinggi ternyata membuat banyak komponen pesawat rusak saat mengudara. Akhirnya British Airways dan Air France mengumumkan pesawat legendaris itu berhenti beroperasi mulai 23 Oktober 2003.