SURABAYA, Suarajatim.com - 4100 driver online Jawa Timur mendapatkan bantuan pangan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan bisa dicairkan mulai Sabtu (19/12).
Bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 400.000 dibagikan melalui 4 organisasi driver online yang tergabung dalam FRONTAL (Front Tolak Aplikator Nakal) Jilid 2.
Organisasi driver online tersebut adalah DPP HIPDA (Himpunan Pengusaha Daring) Indonesia, PDOI (Perhimpunan Driver Online Indonesia) Jawa Timur, ADO (Asosiasi Driver Online) Jawa Timur, dan PAS (Perkumpulan Armada Sewa) Indonesia.
Salah satu poin tuntutan saat itu adalah bantuan untuk driver online dari pemerintah, mengingat di masa pandemi seperti sekarang ini pendapatan driver online menurun drastis.
"Alhamdulillah, setelah berjuang dan menunggu selama 3 bulan, akhirnya tuntutan kami dipenuhi dan cair juga," kata Tito Ahmad yang juga Ketua Umum DPP HIPDA Indonesia.
Bantuan ini, tentu saja disambut positif. Adi Ambarwanto (39), ojol asal Kedung Tarukan sumringah setelah menerima amplop berisikan yang tunai sebesar Rp. 400.000.
Ayah 1 anak yang fulltime bekerja sebagai ojol ini bersyukur. Pasalnya, selama masa pandemi, pendapatannya menurun drastis.
"Sehari dapat Rp. 100 ribu saja, sekarang ini jarang sekali. Sehari, malah pernah, saya tidak dapat orderan sama sekali," ungkapnya yang sudah menekuni profesi ojol sejak 2018 lalu.
Hal senada juga disampaikan Aji Pertiwi (37). Ojol ladies yang berdomisili di kawasan Ketandan Baru ini tak menyangka dirinya masuk dalam daftar penerima bantuan.
"Pasca aksi demo FRONTAL Jilid 2, saya dapat kiriman link lalu saya isi. Alhamdulillah, cair juga," ucap ibu dua anak ini.
Menurut Daniel Lukas Rorong, Humas FRONTAL Jilid 2, total 4100 driver online penerima bantuan, berasal dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Jember, Banyuwangi, Jombang, Mojokerto, Tuban dan kota serta kabupaten yang ada di Jawa Timur.
Ada 6 titik di Jawa Timur yang ditentukan untuk lokasi pencairan bantuan.
Untuk wilayah Surabaya sendiri, ada beberapa lokasi. Salah satunya di gedung serbaguna Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur di kawasan Jemur Andayani.
"Untuk pelaksanaan pencairan bantuan sendiri berjalan lancar dan mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, penyediaan cairan hand sanitizer dan jaga jarak," jelas Daniel yang juga Humas "Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur & Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur memantau dan memproses pencairan bantuan.
"Adapun syarat yang harus dipenuhi selain datanya sudah masuk dalam daftar, juga harus menunjukkan identitas yang berlaku serta profil akun aplikasi yang dimiliki," jelas Ainur Rofiq, Kasie Prasarana Angkutan Jalan Dishub Provinsi Jawa Timur.