"Iin Menyuruh Fandi untuk Menggunakan Aparat sebagai Kedok Selingkuh Transaksinya dengan Mulyanto."
Hal itu dikatakan Royce alias Mr President saat ditemui di Warung Tretes, Jalan Ketintang Madya 74 Surabaya. (2/11)
"Saya mendapat telepon dari Polsek Gayungan untuk melakukan mediasi permasalahan yang ada. Rupanya Fandi sempat melapor ke Polres. Lantas dari Polres menginstruksikan Polsek," kata Royce.
Selanjutnya Royce mengatakan bahwa dalam transaksi jual-beli rumah milik Iin Dewi, tugasnya pembeli sudah selesai.
"Tugasnya kantor broker HA membuat kontrak (MOU) sudah dilakukan, tugasnya pembeli juga sudah menyediakan dana. Tinggal tugasnya penjual untuk menanda-tangani."
"Kalau bu Iin enggak mau tanda tangan, kita enggak bisa gerak kecuali meneruskan pengosongan karena transaksi harus tetap jalan. Bolanya ada di bu Iin. Ahli waris lainnya gak perlu, karena sudah setuju semua," kata pria yang akrab dipanggil Mr President ini.
Royce pun menyayangkan Fandi yang melaporkan dirinya ke Polisi.
"Seharusnya tidak perlu melibatkan Polisi. Karena ini urusan perdata. Urusan jual-beli."
"Sebenarnya aparat yang tepat adalah BINMAS," lanjut Royce.
"Untuk orang tidak beretika, dia (Iin) menjual kami sudah menyediakan dananya, ternyata Iin berniat untuk tidak jadi. Maka tugasnya Binmas lah untuk membina masyarakat agar beretika dan beradab. Mencahayai warga-warga Jalan Prof Soepomo I supaya tidak ada gegeran, dan saling memahami."Mengenai ketidakhadiran aparat dan Iin Dewi pada mediasi tersebut, Royce tidak ambil pusing dan tetap meneruskan pengosongan. Terbaru, terowongan yang dibuat Royce sampai menembus tembok milik Mulyanto.
"Intinya hari ini (2/11) tidak ada yang dimediasi. Mengenai bu Iin yg tidak datang, ya itu urusan bu Iin. Yang penting acara pertemuan hari ini tetap jalan. Dan saya tetap siap pasang badan bila ada tindakan akibat sikap bu Iin yang tetap diam," tutup Royce.(*)