Suara Jatim - Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 83 bimbingan Sholahuddin Al-Fatih yang berlokasi di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung melakukan kegiatan bagi-bagi jamu temulawak ke masyarakat Desa Bono.
Koordinator Kelompok 83, Faridz Alfansa mengatakan bahwa kegiatan membagikan jamu temulawak tersebut merupakan program unggulan dari kelompoknya. "Harapannya jamu temulawak bisa digunakan untuk menjaga imunitas atau daya tahan tubuh untuk menangkal terjangkitnya virus COVID-19".
Baca: Cegah Covid, Mahasiswa UMM Sosialisasi Protokol Kesehatan Hingga Buatkan Jamu untuk Warga Desa
Diketahui obat herbal seperti jamu atau empon-empon dikenal mampu meningkatan sistem imun alias daya tahan tubuh.
Jamu merupakan obat tradisional dari Indonesia. Saat ini populer dengan sebutan herbal dikalangan masyarakat. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu sangat mudah didapatkan dan terjangkau.
Jamu yang dibuat berbahan dasar dari temulawak dan manfaat madu sebagai pengganti gula merah. Sebenarnya temulawak sudah sangat lama dimanfaatkan orang Indonesia sebagai racikan jamu tradisional. Rempah dengan nama ilmiah curcuma xanthorrhiza ini telah teruji bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Baca: Blusukan ke Posyandu, Mahasiswa UMM Sebar Masker dan Face Shield Anak
Temulawak terkenal karena kandungan kurkumin yang memang membawa banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Namun, tanaman rimpang ini juga terbukti memiliki kandungan lain yang sama baiknya, seperti zat tepung dan minyak atsiri, yang dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta bersifat anti-inflamasi.
Minyak atsiri pada temulawak sendiri terdiri atas zat-zat seperti dari d-kamfer, siklo isoren, mirsen, tumerol, xanthorrhizol, zingiberen, dan zingeberol. Temulawak juga mengandung serat kasar, abu, protein, dan mineral meski dalam jumlah yang lebih sedikit.
Baca: PMM UMM Bagikan Tempat Cuci Tangan dan Sosialisasi Pencegahan Covid-19
Kandungan lain yang tidak bisa diremehkan dari temulawak adalah antioksidan, seperti flavonoid, fenol dan kurkumin. Antioksidan ini dapat mencegah beberapa penyakit yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.
Faridz juga menambahkan bahwa tujuan dalam PMM ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan mendukung program new normal, dengan kegiatan PMM ini juga diharapkan dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka penyebaran COVID-19.