“Selama masih ada ibu melahirkan, mainan perahu klotok tidak akan punah,”
Kapal klotok atau kapal otok otok, mainan tradisonal anak anak era 80-an |
Suarajatim - Kapal klotok atau kapal otok otok adalah mainan jadul tradisional yang berbahan baku seng ini adalah salah satu mainan unik khas Indonesia yang cara kerjanya menggunakan prinsip tekanan uap sebagai pendorong kapal mainan ini, agar bisa bergerak di atas air.
Proses pembuatan kapal klotok pun sangat sederhana. Mainan replika perahu kecil ini terbuat dari plat besi atau seng. Satu per satu potongan seng disusun, dan dibentuk menyerupai perahu atau kapal perang, lengkap dengan canon gun dan kepala prajurit dibagian depan.
Memainkannya pun sangat mudah. Sebuah tempat yang sudah disediakan di dalam perahu, diberi minyak gorang dan kemudian dinyalakan. Tekanan panas akibat pembakaran tersebut, akan menggerakkan perahu hingga mengeluarkan bunyi “klotok-klotok”.
“Bahan bakarnya sangat sederhana, cukup minyak goreng dan korek api. Selama minyak goreng ada, perahu tidak akan berhenti,” kata Danang, penjual mainan kapak klotok yang sering mangkal di Alun alun Kota Wisata Batu.
Baca: Kapal Laut Dilarang Mengangkut Penumpang
Di sekitar tahun 1990 hingga 2000-an, perahu klotok menjadi salah satu mainan primadona, anak-anak kecil. Dengan harganya yang sangat murah dan mempunyai keunikan yang tidak di miliki mainan modern, menjadikan kapal otok otok ini menjadi primadona di era 90an. Bagi anda yang ber umur 20-30 tahun mungkin telah merasakan sensasi memainkan kapal klotok atau otok otok khas Indonesia ini pada masa kecilnya.
Tidak sekedar sebagai mainan anak-anak saja, tapi mainan kapal otok otok ini juga sebagai salah satu mainan kebanggan Indonesia, mainan ini mempunyai nilai filosofi yang tinggi, karena para pengrajin kapal otok otok tidak akan melupakan bagian bendera merah putih yang tetap berkibar di kapal, sebagai bagian yang wajib harus di pasang bagi para pengrajin, sebagai rasa nasionalis mereka.
Kini, pengerajin mainan kapal klotok di Indonesia sekarang sudah mulai berkurang, akibat banyaknya mainan import. Namun demikian, mainan kapal klotok tetap menjadi mainan yang akan dikenang oleh banyak generasi 80-an.
“Selama masih ada ibu melahirkan, mainan perahu klotok tidak akan punah,” kata Danang dengan nada optimistis.
Terbukti, tiap kali perahu klotok ini dimainkan, dapat membuat anak-anak kecil tersenyum dan bahkan tertawa, karena senang melihat perahu klotok yang unik.