Anak-anak korban kebakaran Tambak Asri |
Surabaya, Suara Jatim - Kebakaran yang terjadi di perkampungan Tambak Asri Bunga Rampai pada Jumat (24/7) lalu masih menyisakan duka yang mendalam.
Salah satunya Edi Purnomo (41 tahun).
Meski tidak sampai memakan korban jiwa, namun harta benda yang dikumpulkannya selama puluhan tahun ludes dalam sekejap.
Hanya tersisa baju dan celana yang melekat di badan saja.
Beruntung, surat-surat berharga seperti KTP, KK dan ijazah masih bisa terselamatkan dari kobaran api.
Untuk itu, Komunitas Tolong Menolong (KTM), Komunitas Peduli Kremil (KPK) dan Komunitas Squad Girls membantu meringankan beban dan penderitaan warga disana yang rumahnya ludes dilahap si jago merah.
Senin (27/7), paket bantuan seperti beras, mie instant, telor, biskuit, masker dan pakaian layak diserahkan pada keluarga korban dan diterima langsung melalui perwakilan pengurus RW dan RT setempat.
Daniel Lukas Rorong, Ketua Komunitas Tolong Menolong mengucapkan prihatin atas musibah kebakaran yang terjadi di perkampungan padat penduduk tersebut.
"Untuk itu, kami datang ke lokasi dan menyerahkan langsung bantuan tahap pertama ini untuk keluarga korban. Yang patut disyukuri, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Daniel.
Daniel yang juga Ketua Komunitas Peduli Kremil (KPK) ini juga berharap agar ada evaluasi dan penataan di sekitar kawasan tersebut.
Mengingat disana merupakan kawasan yang padat penduduk. Sehingga mobil pemadam kebakaran sempat mengalami kendala untuk masuk lebih dekat di lokasi saat kejadian.
"Ada hikmah di setiap peristiwa. Yang terpenting, semuanya selamat dari musibah kebakaran ini," ujar pria yang juga relawan kemanusiaan ini.
Sementara itu, Yanti, salah satu anggota Komunitas Squad Girls tak kuasa menahan haru saat melihat puing-puing bekas kebakaran yang meludeskan 6 rumah tersebut.
"Semoga rumah yang terbakar bisa segera dibangun kembali. Karena kasihan nasib anak-anak yang huniannya ludes dilahap si jago merah," ucapnya lirih sembari mengusap air matanya.
"Untuk itu, kami datang ke lokasi dan menyerahkan langsung bantuan tahap pertama ini untuk keluarga korban. Yang patut disyukuri, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Daniel.
Daniel yang juga Ketua Komunitas Peduli Kremil (KPK) ini juga berharap agar ada evaluasi dan penataan di sekitar kawasan tersebut.
Kotak amal bantuan korban kebakaran Tambak Asri menanti untuk diisi |
Mengingat disana merupakan kawasan yang padat penduduk. Sehingga mobil pemadam kebakaran sempat mengalami kendala untuk masuk lebih dekat di lokasi saat kejadian.
"Ada hikmah di setiap peristiwa. Yang terpenting, semuanya selamat dari musibah kebakaran ini," ujar pria yang juga relawan kemanusiaan ini.
Sementara itu, Yanti, salah satu anggota Komunitas Squad Girls tak kuasa menahan haru saat melihat puing-puing bekas kebakaran yang meludeskan 6 rumah tersebut.
"Semoga rumah yang terbakar bisa segera dibangun kembali. Karena kasihan nasib anak-anak yang huniannya ludes dilahap si jago merah," ucapnya lirih sembari mengusap air matanya.