Bantuan Mengalir pada Kakek yang Merawat Cucu Terbaring Selama 17 Tahun

Berharap BPJS dan Relokasi ke Rumah Susun Milik Pemerintah


Suarajatim - Setelah kisahnya diberitakan dan menjadi viral, banyak pihak yang tergugah hatinya untuk membantu meringankan beban hidup yang dialami Nanang Soedarto (53).


Mulai dari Kapolrestabes Surabaya, Kapolres KP3 Tanjung Perak, komunitas sosial, kelompok ibu-ibu pengajian, donatur perseorangan dan banyak pihak yang datang memberikan bantuan.

Ada yang menyumbang beras, minyak goreng, dan mie instant.

Serta kebutuhan untuk Diva Nabila sehari-hari, seperti susu formula, pampers, dan bubur instant.

Hal ini diungkapkan Daniel Lukas Rorong, Ketua Komunitas Tolong Menolong (KTM) yang menjadi relawan Diva Nabila saat melakukan pendampingan, Sabtu (23/5).
kakek rawat cucu cacat
MISKIN - Kakek Nanang dikunjungi Komunitas Tolong Menolong
"Saya atas nama Diva Nabila dan Pak Nanang Soedarto, kakeknya Diva Nabila mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan kepeduliannya," ucap Daniel yang sudah menjadi relawan kemanusiaan sejak 2010 lalu.

Daniel sendiri tidak menyangka, bahwa masih banyak yang peduli di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini.

Tak hanya itu, donasi untuk Diva Nabila juga terus mengalir.

Sampai hari ini, total donasi yang sudah diterima oleh Nanang sebesar Rp. 12 jutaan.

Menurut rencana, Rabu (27/5), KTM selaku relawan pendamping Diva Nabila akan mengantarkan Nanang Soedarto ke bank untuk membuka rekening dan menyimpannya dalam bentuk tabungan.

Baca: Dicerai Suami, Ibu Bayi Hydrocephalus Butuh Bantuan Tempat Tinggal

"Biar lebih aman dan para donatur nantinya bisa langsung transfer saja jika ingin membantu guna kebutuhan pengobatan serta kebutuhan sehari-hari, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk Diva Nabila ke depan sangat besar," jelasnya.
Butuh Pengobatan dan Rumah Susun
Ditambahkan Daniel, saat ini pihaknya sedang berupaya agar Diva Nabila bisa segera mendapatkan pengobatan medis secara intensif dan serius melalui BPJS yang ditanggung biayanya oleh pemerintah.

Mengingat, selama 17 tahun lamanya, Diva Nabila hanya bisa tergolek lemah dan berbaring di ranjangnya akibat penyakit cerebral palsy yang dideritanya saat berusia 6 bulan.

"Setelah surat kependudukan Diva Nabila selesai seperti akte lahir, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kami upayakan agar Diva Nabila bisa mendapatkan penanganan pengobatan melalui BPJS," papar Daniel.

Saat ini, pihak Kelurahan Perak Barat sedang memproses surat kependudukan Diva Nabila yang memang belum diurus oleh orangtuanya.

"Sebenarnya, dulu pernah coba diurus oleh ibu dan neneknya. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya sampai di usianya yang menginjak 17 tahun, Diva Nabila belum memiliki surat kependudukan," jelas Daniel.

Tak hanya pengobatan, namun KTM juga berharap agar pemerintah dapat merelokasi Nanang dan Diva Nabila ke rumah susun, mengingat kondisi tempat tinggal sangat tidak layaknya.
Penuh cinta kasih merawat Diva Nabila
Selain sempit dan kumuh, kontrakan keluarga miskin di kawasan Ikan Gurami, Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan ini juga tidak dilengkapi oleh septitank.

Bahkan, sudah beberapa bulan ini, saluran air ke kontrakan sudah tidak mengalir lagi. Sehingga, Nanang harus meminta air dari tetangganya dengan memakai ember untuk kebutuhan mandi, cuci pakaian dan masak.

"Kami sendiri sebenarnya sudah siap untuk melakukan bedah rumah seperlunya, termasuk pembuatan septitank di kontrakan Pak Nanang. Tapi kalau memang keluarga ini bisa direlokasi ke rumah susun milik pemerintah, itu jauh lebih baik," harap Daniel yang juga Humas"Perhimpunan Driver Online Indonesia" (PDOI) Jawa Timur.

Dirawat Kakeknya Sejak 2005 Dalam Keterbatasan
Sekadar diketahui, kisah yang dialami oleh Nanang Soedarto dan Diva Nabila ini akhirnya viral setelah diberitakan.

Diceritakan Nanang, cucunya tersebut sakit syaraf sejak Nabila berusia 6 bulan. Nabila sempat dirawat di RSUD dr. Soetomo, Surabaya namun karena keterbatasan biaya, Nabila diputuskan rawat jalan.

Nanang mengaku juga sempat mencoba pengobatan alternatif. Tapi biaya tidak ada sehingga sejak 2005, pemilik nama Diva Nabila Lailiyah kelahiran 23 Maret 2003 ini tidak lagi mendapatkan penanganan.

Baca: 2 Hari, Komunitas Tolong Menolong Sasar Bantuan kepada Difabel dan Rumah Sakit

Nabila sendiri, menurut cerita Nanang, sudah dititipkan ibunya Anita Noviandry, pada 2005 saat berusia 2 tahun.

Sedangkan ayah kandungnya, sudah lebih dahulu pergi meninggalkan Nabila sejak masih berusia 3 bulan dan tidak ada kabarnya sampai sekarang.

"Jadi, saya bergantian mengurus Nabila bersama Supriyati (59 tahun), kakak saya yang juga Neneknya Nabila," kata Nanang yang sempat bekerja sebagai security dan kuli bangunan ini.

Namun sejak 2014 sampai sekarang, Nanang nganggur karena tidak memiliki pekerjaan. Beruntung, Supriyati, kakaknya, dapat pekerjaan meski serabutan di kantin perusahaan di kawasan Surabaya Barat.

"Jadi, kalau makanannya tidak habis, bisa dibawa pulang dan kami makan di rumah," ujar Nanang yang sudah lama menduda ini.
LihatTutupKomentar