Meet and Greet pemain Kajeng Kliwon di hall CGV BG Junction (16/2)
Surabaya, Suarajatim.com - Film Kajeng Kliwon besutan sutradara Bambang Drias tayang dengan serentak di bioskop seluruh Tanah Air bertepatan dengan malam Kamis Kliwon (13/2). Para pemeran dan official film bergenre horor ini berkesempatan untuk menyapa langsung para penggemar di acara Meet & Greet yang berlangsung di BG Junction Surabaya, Jawa Timur, Minggu (16/2/2020).
Dalam acara Meet & Greet ini, bintang yang hadir antara lain Cathrine Wilson, Indah Kalalo, Vincent Andrianto, Muthia Datau, Egy Fedly, Susilo Badar, Deva, Weda beserta Sutradara Bambang Drias guyub bersama penggemar film horor di Surabaya,Terbukti, di hari kedua penayangan film ini, tiket bioskop untuk penanyangan di hari kedua telah terjual habis.
Indah Kalalo bercerita mengenai pengalaman selama syuting film horor
yang berlatar di Bali ini. Dirinya mengungkapkan, selama proses syuting
berlangsung tak ada hal mistis yang dialami.
Meskipun berlangsung tanpa gangguan, para jajaran pemain film Kajeng Kliwon ini tetap harus berhati-hati saat memasuki area-area tertentu.Film ini sendiri, sesuai dengan judulnya, berlatar cerita di malam Kajeng Kliwon yang merupakan salah satu rahinan di Bali. Film yang mengambil lokasi di empat tempat di Bali, yakni Denpasar, Gianyar, Tabanan dan Buleleng ini bercerita mengenai Agni (Amanda Manopo) seorang dokter muda asli Bali bersama kekasihnya, Niko (Chris Laurent) seorang fotografer asal Jakarta.
Meet and Greet dimeriahkan oleh Aliza Putri, penyanyi soundtrack Kajeng Kliwon dengan judul lagu "Gak Karuan"
Pasangan ini, dalam perjalanan cintanya terusik oleh kehadiran sosok makhluk mistik, Rangda. Rangda sendiri merupakan salah satu makhluk yang kerap disebut-sebut dalam berbagai mitologi pengleakan Hindu di Bali.Lebih lanjut tentang film ini, dengan bangga sang sutradara Bambang Drias mengungkapkan bahwa jumlah penonton tembus 11.000 sejak premiere."Ya tentunya kami berharap sebanyak-banyaknya menyedot jumlah penonton," kata Bambang.
Film penuh adegan menyeramkan ini editing CGI-nya digarap di Indonesia dan Malaysia.