Suarajatim.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengkhwatirkan pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang akan bergeser pada konflik agama karena polarisasi tertentu.
Sekertaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan pernyataan Trump tersebut sangat berbahaya sehingga dari awal pihaknya langsung menolaknya dengan tegas dan menyatakan sikapnya untuk membela Palestina secara kemanusian bukan atas dasar sentimen agama.
Helmy mengatakan jika hal tersebut dibawa pada persolan sentimen agama maka dapat menimbulkan konflik horisontal di berbagai negara di belahan dunia. Dia mencontohkan karena pergeseran isu dan polarisasi, Filipina langsung menyatakan sikapnya untuk mendukung Trump.
“Yang dilakukan Trump ini tentu dalam pandangan kita, ini sesuatu yang sangat berbahaya. Kami kawatir ada pergeseran isu soal Yerusalem ini ke konflik antar agama, dan jika terjadi itu tidak hanya di Palestina tapi ini akan terjadi diseluruh dunia,” kata Helmy sebagaimana dikutip Antara.
Lebih lanjut dia mengatakan keputusan yang diambil Trump itu juga sudah menodai kebebasan sebuah bangsa untuk hidup merdeka. Hal ini karena telah melanggar kedaulatan Palestina dan juga melanggar hukum internasional.
Karenanya Helmy meminta agar pemerintah Indonesia segera melakukan diplomasi politik dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk secepatanya mengakui palestina sebagai sebuah negara yang merdeka.
“Kami berharap agar presiden Jokowi melakukan diplomasi dengan OKI terkait kemerdekan Palestina dan tentunya PBNU melui beberapa ulama yang mempunyai jaringan internasional siap juga untuk diajak melakukan diplomasi politik,” ujarnya./cst.sumber:antara
Sekertaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan pernyataan Trump tersebut sangat berbahaya sehingga dari awal pihaknya langsung menolaknya dengan tegas dan menyatakan sikapnya untuk membela Palestina secara kemanusian bukan atas dasar sentimen agama.
Helmy mengatakan jika hal tersebut dibawa pada persolan sentimen agama maka dapat menimbulkan konflik horisontal di berbagai negara di belahan dunia. Dia mencontohkan karena pergeseran isu dan polarisasi, Filipina langsung menyatakan sikapnya untuk mendukung Trump.
“Yang dilakukan Trump ini tentu dalam pandangan kita, ini sesuatu yang sangat berbahaya. Kami kawatir ada pergeseran isu soal Yerusalem ini ke konflik antar agama, dan jika terjadi itu tidak hanya di Palestina tapi ini akan terjadi diseluruh dunia,” kata Helmy sebagaimana dikutip Antara.
Lebih lanjut dia mengatakan keputusan yang diambil Trump itu juga sudah menodai kebebasan sebuah bangsa untuk hidup merdeka. Hal ini karena telah melanggar kedaulatan Palestina dan juga melanggar hukum internasional.
Karenanya Helmy meminta agar pemerintah Indonesia segera melakukan diplomasi politik dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk secepatanya mengakui palestina sebagai sebuah negara yang merdeka.
“Kami berharap agar presiden Jokowi melakukan diplomasi dengan OKI terkait kemerdekan Palestina dan tentunya PBNU melui beberapa ulama yang mempunyai jaringan internasional siap juga untuk diajak melakukan diplomasi politik,” ujarnya./cst.sumber:antara